Bagimu Aku Lidah Tak Berludah

ku jamah tabir yang tersirat di ubun, terpecah hening berkarat biru..
kurobek sisa kisah yg berlalu, terbesit hati saat teriris..
kutanya api yg membara, terpaksakan naluri meramah hati..
kugenggam angin yang mendesir, kupatahkan semua tentangmu..
kutemui akhirnya kisah ini ..
” ketika aku bagimu, ketika aku untukmu.. bagai lidah tak berludah bersua lemah semu merindu..
memang sejenak menyentuh kalbu, sedetik bertapak pilu, rayu membelenggu tetap saja remukan dada..
bahkan ketika lelap berkerumun datang lalu pergi biarkan saja sepi tetap abadi..
hanya sadari mata berkaca, tidak perduli pun aku sanggup.. hanya menunggu kau sakiti ternyata arang tak lagi hitam..
sampai tiba kabut hinggap meresap tubuh, layu pilu karena tak tau aku yang selalu seperti bagimu, dan cerita ini tetap seperti itu.. ”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Saat-saat Terakhir

Hm, pagi yang cerah. Ngepit waelah ke sekolah, sekalian ngajak Dinda.. gumam Rarha. Pagi itu, Rarha berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda, karena sekolah tidak jauh dari rumahnya, dan kebetulan juga pagi itu sekolahnya membebaskan untuk berangkat jam berapa pun. Sewaktu Rarha memandangi jendela kamarnya, tiba-tiba Mama datang dan menyuruhnya segera mandi.

“Rha, kamu nggak mandi ? wes jam 6 lho.”
“Oh ya, ma.”  Jawab Dina seraya mengambil handuk dan baju yang sudah dia siapin dari tadi. Setelah mandi, di langsung berpamitan kepada Mama.
“Ma, hari ini Rarha ke sekolahnya naik sepeda ya.”
“Yakin kamu berani?”tanya mama.
“Iya, sante saja ma.”
Sarapan dulu Ka.”suruh mama.ntar sakit lho
“Okelah kalau begitu,”
Setelah sarapan dilihatnya ponselnya yang bergetar. Ternyata sms dari nomor yang tidak di kenal.
“Ka, aku nggak ga’ bsa brangkt breng ma qmu. Sory baru ngabarin, pulsa ndak ada j. Aku berangkt sama kakakku.. By:: Dinda””
“ Wah, kalau mama tau aku berangkat sendiri, pasti mama nggak ngebolehin. Mending ngga usah bilang mama…..” pikir Rarha. Akhirnya, Dinda berangkat sendiri. Di jalan, Rarha bertemu  oleh Raka. Raka adalah troublemaker di sekolahnya, sekaligus orang yang disukai oleh Rarha, “ Tumben mas Raka berangkat sekolah. Wah malunya aku keliatan naik sepeda.’ Gumamm Rarha. Rarha pun melirik sambil senyam-senyum. Akhirnya, setelah sampai sekolah Rarha bertemu sambil mengomel dengan sahabatnya, Dinda karena tidak mangabarinya dahulu.”Din hari ini aq seneng banget.” Lalu Rarha cerita sambil cengar-cengir.  “Ciee cieee, seneng kenapa ??” jawab Dinda seakan antusias ingin mendengarkan jawaban dari sahabatnya itu.
“ Hah, hari ini aku ketmu sama mas Raka lho. Seneng deh tadi di jalan aku bisa ngelirik mas Raka, sambil senyum- senyum. Keliatanya mas Raka tau aku dech, Din…. Duh,, gimana ya ?”
“Ya bagus dong, Rha kao dia tau kamu. Kan kamu nggak perlu memperkenalkan diri kamu didepan dia..” jawab Dinda.
“Mhhmm, iya juga sih, Din. Tapi aku takut sama kaka kelas angkatanya yang suka sama dia, dikira aku ge gatelen ama Mas Raka..”
Iya ngga usah taku deh Rha, lagian kakak kamu kan mantan trouble maker sekolah sini, jadi siapa berani sama  Adiknya kak Vurchon, jadi tenang saja deh rha. Hehehe
Saat mereka asik mengobrol tiba-tiba gerombolan Kak Raka, dan tentu saja Kak Vurchon datang menghampiri meraka berdua. Kak Vurchon mendekati Rarha dan berkata“Adikku yang cantik tolong kakak nitip tas  ya ?? kakak mu main basket dulu.”
“ih kakak apa”an sih ?? sama adeknya juga” jawab Rarha kesal.
Dan tiba-tiba Raka menghampiri Rarha dan berkata “ Rarha yang manis boleh ngga aku nitip juga tasku ini ?.”
“Cenat cenut deh hatinya Rarha, “ harus bagaimana ni ?? kok sudah tau namaku?? Tanyanya dalam hati
“mmmm boleh kok mas, boleh buanget malah.” Jawab Rarha dengan nada sedikit gugup
Saat pertandingan di mulai Rarha terpesona melihat permainan Raka. Rarha jadi semakin terpesona melihat penampilan Raka yang semakin cool, saking terpesonanya Rarha melamun dan terkena bola yang melesat ke arahnya, dan Rarha pun tidak sadarkan diri
Tlebokkk…!!!!
Bola basket yang meleset  karena Raka pun mengenai  Rarha.
“uuuuaa, aku dimana sih ??’tanya Rarha masih belum sadar. Saat membuka matanya, Rarha begitu kagetnya, Dilihatnya laki-laki bertubuh tinggi dan kerenya sedang memperhatikanya. “ E kak Raka”Tanya Rarha.
“Mas Raka ngapain disini Tanya Rarha ?? kan tadi lagi main basket,? Rraka hanya senyam senyum sendiri dan blum menjawab. “ Engga rha, ada yang lebih penting dari basket, yaitu kamu, karna mungkin ini hari terkhir kita bertemu.!!
“Hari terakhir, apa maksudnya,” gumam Rarha dalam hati.
Apa maksutnya mas ?? kok bilang gituu.” Tanya Rarha heran.
Rha bisa ga kita keluar sekolah dan membicarakan ini ??.” Tanya Raka
“Serius mas ?? kamu ngajak aku keluar., jawab si Rarha dengan girangnya,”
Dibawanya motor Raka ke Restoran yang sederhana tapi romantic. “MMMm, kamu pasti penasaran kenapa ku ajak kemari,” Tanya Raka,”
“MM, ehh iya aku pnasaran.Kamu mau cerita apa tha mas ee ?? Raka tidak menjawab tapi lansung menarik lengannya dan mengajak masuk. Salah seorang wanita menghampiri Raka dan Rarha, sepertinya pemilik rumah makan ini.
“Eh, Raka sudah pulang. Tumben ?? bawa cewe lagi.” Sapa waniya itu lembut.
“Iya, ma. Oh iya mama ga usah disini. Ngeganggu aja,”jawab Raka ketus.
“Iyadeh, mama tau kok maksudmu,” jawab mama.
“Rha to the point aja ya…” kata Raka.
“Eiit, sebelumnya, aku mau tanya kenapa kamu bilang ini hari terakhir ??? Dan kenapa kami ketus banget sama mama mu ?? Dan kenapa kamu jadi troublemakernya sekolah?? Padahal kamu dikasih sayang sayangi sama mama kamu” tanya Rarha dengan pajang lebar ke pada Raka.
“Oke aku jelasin ya. Aku sebenernya punya penyakit yang sangat ganas. Kanker otak. Umurku tinggal beberapa hari saja.. dan aku ketus sama mamaku karena waktu aku lagi operasi, mama malah siuk dengan teman0-temanya. Dan aku mau kamu tau bahwa aku suka sama kamu dan..”
Belum sempat Raka melanjutkan, Rarha menyela “ dan aku juga sama kamu mas.”
“HahKenapa dia tidak bilang ke aku ya ?” jawab Raka sedikit menyesal
“Sejak aku masuk ke smp ini,aku liat kamu dan aku jadi suka sama kamu, Iya, Vurchon tau, tapi Vurchon bilang sama aku jangan terlalu berharap sama kamu. Tapi nggak peduli aku troublemaker, ngga  peduli kalo deketin kamu bakal diancem kakak kelas mas. Tapi kenapa mas baru bilang sekarang ama aku ??”
“maaf Rha aku baru bilang sekarang tapi aku mau engkau menemani sisa-sisa hidupku yang tinggal beberapa hari ini?”
“Bagaimana caranya mas ?? aku mau.”jawab Rarha sedih. Lalu Raka duduk dibawah dan berkata sambil memegang tangan Rarha “ Rha kamu mau ga jadi pacarku walau hanya sebentar ?? tanya Raka sambil mencium tangan Rarha yang dingin karena tidak ingin kehilangan Raka tapi disamping itu Rarha juga bahagia karena bisa jadian sama Raka.
Umur Raka diperkirakan tinggal seminggu saja. Awalnya, sebelum ada Rarha, Raka putus asa, dan tidak mau menuruti kata Dokter  yang memintanya untuk di operasi. Setelah ada Rarha, Raka bersikeras untuk di operasi walaupun dia tau resiko yang ditanggungnya, kemungkinan berhasil dan kemungkinan juga tidak berhasil. Tapi demi Rarha, Raka rela melakukan apaun. Akhirnya, waktu operasi pun tiba. “ Rha, apapun hasilnya jangan nangis ya. Berdoalah saja janji ya ?? ucap Raka.”
Aku ngga mau liat kamu meneteskan air matamu. Pacarnya Troublemaker masa nangis…Janji ya Rha.?? Kata Raka sambil memeluk Rarha.” Iya aku janji, aku sayang kamu mas Raka, aku selalu mendoakanmu.”ucap Rarha sendu.
“Chon jagain Rarha ya?? Jangan pernah bwat dia nangis. Awas aja ya !! haha”
“Iya Ka, tenang saja, kita semua jagain Rarha dan ngedoain kamu kok.” Jawab Vurchon.
Setelah lama menunggu, dokter berbicara kepada kami mereka semua. Dan Tuhan pun berkehendak lain. Raka tidak selamat. Seketika itu juga Rarha pun menagis meledak-ledak dan memeluk Vurchon.” Raka, maafin aku, aku melanggar janjiku. Aku ngga bisa nahan air mata ini. Ka, semuanya bakal mengenangmu…Tenang disana ya Raka….”
End

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS